Mahasiswa UNIMED Ciptakan Pengering Ikan Model Aerodinamika
Mahasiswa Universitas Negeri Medan yang tergabung dalam program kreativitas mahasiswa menawarkan alat berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membantu proses pengeringan ikan yang dapat meningkatkan mutu produksi ikan yang selama ini ternyata berdasarkan observasi pada nelayan ikan khususnya daerah Pantai Labu, dalam proses pengeringan ikan, nelayan memiliki banyak sekali kendala, seperti : Kurangnya lahan untuk penjemuran, adanya Bakteri Halofik yg mempengaruhi Kehigenisan, Penurunan Mutu, Terkendala oleh cuaca, dan Efisiensi waktu.
Alat pengering ikan dengan sistem aerodinamika ini di hubungkan dengan solar thermal yang dapat menyerap dan menyimpan panas matahari yang merupakan hasil pengembangan energi terbarukan yaitu pemanfaatkan energi matahari baik secara langsung maupun secara tidak langsung dengan solar thermal yang penggunaannya dimaksimalkan dan diunggulkan untuk meningkatkan kesejahteraan mitra Kelompok Cahaya Nelayan Pantai Labu dengan produk yang didesain sedemikian rupa agar dihasilkan ikan kering yang bermutu dan higenis untuk dikonsumsi, mengurangi ketergantungan pada cuaca, menekan kerugian yang dialami para nelayan pada saat panen raya, memperkecil kemungkinan kerusakan yang diakibatkan pembusukan, dan mempercepat proses pengeringan.
Tim PKM-PI (program kreativitas mahasiswa penerapan iptek) dengan judul “Sistem Pengering Ikan Model Aerodinamika Untuk Meningkatkan Mutu Produksi Ikan” diketuai oleh Samuel Alberto Simatupang (Pendidikan Teknik Otomotif), Intan Marpaung (Sastra Inggris), Satria Wardana (Pendidikan Teknik Mesin), Nazla Laila Ramadhani (Pendidikan Fisika), Henri Hasudungan Sinaga (Pendidikan Teknik Elektro), dan di dampingi oleh Dr. Ir. Batumahadi Siregar, S.T., M.T., IPM selaku dosen pendamping.
Selanjutnya berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh Tim PKM-PI terhadap mitra, maka Tim ini menawarkan alat pengering ikan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimana menggunakan konsep dasar dari pergerakan udara, yang nantinya panas yang tersimpan di dalam sel-sel panel kapasitasnya lebih bedar dibandingkan yang ada didalam rumah kaca. Saat panas matahari mengenai panel, panas akan diserap karena tekanan yang besar mengenai permukaan panel lalu disalurkan pada oven. Dimana, panel dan oven saling terhubung melalui pipa penghubung, dan oven tersebut menggunakan prinsip rumah kaca dan dengan bantuan gerakan savonius, udara panas yang berada di dalam oven akan bergerak sampai keatas tetapi tidak keluar. Savonius menarik uap basah dan membantu kecepatan tekanan sehingga uap basah tidak lama berada dalam ruang oven dan mencegah terjadinya peristiwa kondensasi.
Dosen Pendamping, Dr. Ir. Batumahadi Siregar, S.T., M.T., IPM juga menyampaikan bahwa, penerapan alat teknologi tepat guna ini diharapkan dapat bekerja dengan maksimal dan hasil yang diberikan dari peningkatan mutu ikan nantinya akan memberikan dampak bagi mitra baik itu dari jumlah produksi, pendapatan, maupun efisiensi waktu kerja mitra”.