Skip links

Yudisium PPG Tahun 2023 Unimed Cetak Guru Yang Profesional

Universitas Negeri Medan menyelenggarakan Yudisium Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Angkatan I dan II tahun 2023 diselengarakan di Auditorium Unimed pada Kamis (07/12). Diikuti oleh Senat Universitas, Wakil Rektor, Dekan, Direktur Program Pascasarjana, Ketua Lembaga, Ketua Prodi, Koordinator PPG, dosen dan Staf Akademik dan Ketua IKA Unimed.

Judisium PPG Prajabatan Angkatan I dan II Tahun 2023, niversitas Negeri Medan melantik 486 lulusan program profesi guru Prajabatan, yang berasal dari llusan PPG Prajabatan Angkatan I dan II Tahun 2023 berjumlah 486 lulusan, yakni Bidang Studi Bahasa Inggris 19 Orang, Bidang Studi Biologi 73 Orang, Bidang Studi Ekonomi 56 Orang, Bidang Studi Fisika 50 Orang, Bidang Studi Goegrafi 25 Orang, Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Alam 7 Orang, Bidang Studi Kimia 29 Orang, Bidang Studi Pendidikan Guru Paud (PG-Paud) 11 Orang, Bidang Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) 72 Orang, Bidang Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 43 Orang, Bidang Studi Pancasila dan Kewarganegaraan 37 Orang, Bidang Studi Sejarah 30 Orang, Bidang Studi Matematika 12 Orang dan Bidang Studi Bimbingan dan Konseling 22 Orang.

Lulusan terbaik pada Yudisium PPG Prajabatan Angkatan I dan II Tahun 2023 yakni Risma Lestari Sidabutar dari Program Studi Bahasa Inggris Program PPG Prajabatan Angkatan I dengan IPK 4.00 dan Septian Dwi Pamungkas dari Program Studi Bimbingan Konseling Program PPG Prajabatan Angakatan II dengan IPK 4.00.

Wakil Rektor IV Prof. Dr. Erond Litno Damanik, S.Pd., M.Si., dalam sambutannya, “Kami mengucapkan selamat atas kelulusan dan keberhasilan Saudara, telah meraih gelar akademik profesi guru dan telah sah seluruh peserta judisium untuk mendapatkan sertifikat sertifikasi guru profesional. Ucapan selamat dan terima kasih juga kami disampaikan kepada seluruh orang tua/wali dan keluarga peserta judisium, yang telah mempercayakan pendidikan putra/putrinya kepada Universitas Negeri Medan. Semoga apa yang Saudara raih setelah menempuh serangkaian aktivitas akademik dan non akademik pada Program Profesi Guru di Unimed, dapat menghantarkan Saudara ke gerbang kesuksesan menyongsong masa depan yang gemilang dan dapat membahagiakan kedua orang tua dan keluarga”.

“Saudara-saudara peserta Judisium, setidaknya ada 4 kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik di era Society 5.0. Pertama; Keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Kompetensi ini merupakan kemampuan memahami suatu masalah, mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya, sehingga dapat dielaborasi dan memunculkan berbagai perspektif untuk menyelesaikan masalah. Pendidik diharapkan mampu meramu pembelajaran dan mengekspor kompetensi ini kepada peserta didik. Kedua; Keterampilan komunikasi dan kolaborasi. Keterampilan ini tidak luput dari kemampuan berbasis teknologi informasi, sehingga pendidik dapat menerapkan kolaborasi dalam proses pengajaran. Ketiga; Kemampuan berpikir kreatif dan inovatif. Diharapkan ide-ide baru dapat diterapkan pendidik dalam proses pembelajaran sehingga memacu peserta didik untuk beripikir kreatif dan inovatif, dan Keempat; literasi manusia dan bahasa. Pendidik diharapkan mampu memperoleh banyak referensi terbaru agar mampu merancang pembelajaran untuk melahirkan pembelajar tangguh, dan berbudi pekerti yang luhur”. Lanjut Prof. Erond.

Ketua Senat Unimed Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., menyampaikan dalam orasi ilmiahnya, “Guru yang hebat itu adalah bisa bertransformasi, dimana guru harus selalu berfikir creating new value yang artinya selalu memikirkan sesuatu hal yang baru yang lebih baik. Seorang guru juga Reconciliator sejati antara pikiran dan hati. Dan yang terakhir adalah taking responsibility yang ada pada pada Pasal 3 UU Disdiknas menyatakan bahwa Pendidikan di Indonesia itu dilakukan untuk mengembangkan potensi dan agar orang itu menjadi orang yang bertanggung jawab. Jika ada anak Indonesia yang tidak berkembang potensinya, maka yang salah adalah pendidikan. Menjadi guru profesional itu ada 2 rumus yaitu, yang pertama jadilah seorang a life long learner dimana guru berbekal masa lalu, disuruh mengajar sekarang dan untuk mempersipakan masa depan. Dan yang kedua dalah menjadi pembaca yang tangguh “today reader because tomorrow teacher”. Dan itu kunci dari menjadi guru yang profesional.” (Humas Unimed/bg).

Leave a comment