Skip links

FE Unimed Gelar IECES Ke-7: Kembangkan Inovasi Global dalam Bidang Pendidikan dan Ekonomi Berkelanjutan

Fakultas Ekonomi Unimed menggelar kegiatan The 2nd International Conference on Economic Sustainability (IECES) tahun 2025 ini fokus dalam kajian Inovasi Global dalam bidang Pendidikan, dan Ekonomi Berkelanjutan. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 30 Oktober 2025 di Auditorium Unimed dan dihadiri lebih dari 1.300 peserta, terdiri atas dosen, mahasiswa FE Unimed dan praktisi ekonom dari berbagaidaerah.Kegiatan IECES 2025 dibuka secara resmi oleh Rektor Unimed, Prof. Dr. Ir. Baharuddin, ST., M.Pd. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Rektor Unimed, Sekretaris Senat, para Dekan dan Direktur Pascasarjana dan Ketua Lembaga di lingkungan Unimed, serta sejumlah narasumber lokal dan internasional, antara lain Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. (Unimed-Indonesia), Assoc. Prof. Dr. M. Nazri Bin M. Nur, dan Dr. Erialdi Bin Syarial, dari University Malaya, hadir langsung diacara. Sedangkan Dr. Antoinette Flyenn dari Irlandia; dan Iwan A. J. Siantur, Ph.D. dari Amerika Serikat. Hadir secara daring dalam menyampaikan materinya.

Paparan pertama disampaikan oleh Ketua Senat Unimed Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. yang mengangkat tema “Educational Perspective for Sustainable Economics”, Prof. Syawal menjelaskan pentingnya menempatkan pendidikan sebagai unsur utama dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Beliau menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tidak disertai dengan pembangunan manusia akan kehilangan makna dan arah.Mengutip pemikiran ekonom peraih Nobel Amartya Sen dan mantan Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy, Prof. Syawal menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi tanpa investasi pada pengembangan manusia bersifat tidak etis, dan kemajuan ekonomi tanpa kemajuan sosial hanya akan membuat sebagian besar manusia tertinggal. Pandangan tersebut, menurut Prof. Syawal, sangat relevan dengan kondisi Indonesia saat ini, di mana pertumbuhan ekonomi belum sepenuhnya menurunkan angka kemiskinan.
“Indonesia memang tumbuh secara ekonomi, tetapi masih ada sekitar 23,85 juta penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia belum merata dan belum berpihak kepada kesejahteraan rakyat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Prof. Syawal menjelaskan bahwa pendidikan memiliki peran strategis dalam memperbaiki arah pembangunan nasional. Melalui pendidikan, masyarakat dapat memahami nilai-nilai keadilan, tanggung jawab sosial, serta kepedulian terhadap lingkungan. Prof. Syawal juga menyoroti pentingnya inovasi sebagai kunci kemajuan bangsa.
Lanjut Prof. Syawal, berdasarkan Global Innovation Index, Indonesia masih berada di peringkat keenam di kawasan Asia. Rendahnya daya inovasi tersebut bukan semata-mata karena keterbatasan sumber daya, melainkan karena sistem pendidikan yang belum sepenuhnya menumbuhkan kreativitas dan kebebasan berpikir.

“Tidak ada jalan lain untuk meningkatkan daya saing dan menurunkan kemiskinan selain melalui pendidikan yang menumbuhkan inovasi,” tegas Ketua Senat Unimed ini.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Syawal juga menguraikan lima pilar pendidikan yang berperan penting dalam membangun ekonomi berkelanjutan, yaitu:
1. Menumbuhkan kesadaran dan pemahaman nilai kemanusiaan sebagai dasar pembangunan ekonomi yang adil.
2. Mengembangkan pemikiran etis dan kritis, agar masyarakat mampu menilai praktik ekonomi secara moral.
3. Menumbuhkan tanggung jawab sosial dan lingkungan, dengan memahami keterkaitan antara ekonomi, masyarakat, dan alam.
4. Mencetak inovator dan pemimpin masa depan yang berkarakter, jujur, serta berorientasi pada kemaslahatan publik.
5. Mengintegrasikan pendidikan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), seperti pengentasan kemiskinan, kesetaraan gender, dan pelestarian lingkungan.

Pada bagian akhir paparannya, Prof. Syawal menyimpulkan bahwa pendidikan merupakan fondasi utama bagi ekonomi berkelanjutan. Melalui pendidikan, manusia dibentuk untuk berpikir rasional, berperilaku etis, dan bertanggung jawab terhadap masyarakat serta lingkungannya. “Pendidikan adalah dasar bagi peradaban ekonomi yang berkeadilan. Melalui pendidikan, kita mencetak manusia yang mampu berpikir, bertindak, dan mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan,” ujarnya. Prof. Syawal juga menegaskan komitmennya bahwa upaya membangun bangsa harus dimulai dari membangun sekolah. “Bangun negeri dari sekolah,” tegasnya.

Rektor Unimed Prof. Dr. Ir. Baharuddin, M.Pd, dalam sambutan pembukaan mengatakan kegiatan IECES ke-7 yang dilaksanakan oleh FE Unimed ini sungguh sangat baik dan peserta sangat antusias, dan kita berharap dapat memperkuat para akademisi dan praktisi ekonomi dalam meningkatkan pemahaman tentang hubungan antara pendidikan, ekonomi, dan keberlanjutan. Pendidikan ekonomi yang berkelanjutan dapat memicu kemajuan bangsa dengan meningkatkan keterampilan dan produktivitas SDM, mendorong inovasi dan kewirausahaan, serta menciptakan masyarakat yang sadar ekonomi dan lingkungan. Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan tenaga kerja yang terampil dan kompetitif, mampu membuat keputusan ekonomi cerdas, dan berperan aktif dalam pembangunan yang inklusif dan ramah lingkungan.
Sementara Dekan FE Unimed, Dr. Haikal Rahman, M.Si, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung serta menyukseskan kegiatan IECES 2025. Dr. Haikal berharap hasil dari seminar Internasional ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan kebijakan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.(Humas Unimed)