Skip links

Tim PKM-KI UNIMED Ciptakan PosturFit: Inovasi Pemantauan Postur Atlet Berbasis Sensor Real-Time

Tim PKM KI mahasiswa Universitas Negeri Medan (UNIMED) berhasil mengembangkan sebuah inovasi teknologi kesehatan bernama PosturFit – sistem pemantauan postur tubuh berbasis sensor dan Internet of Things (IoT) yang mampu bekerja secara real-time. Inovasi ini dirancang untuk membantu pengguna, terutama atlet, dalam menjaga postur tubuh yang ergonomis serta mencegah cedera akibat kesalahan posisi saat beraktivitas.

 PosturFit bekerja dengan mengintegrasikan sensor gerak dan kemiringan untuk mendeteksi perubahan posisi tubuh secara akurat. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan metode penilaian ergonomi RULA (Rapid Upper Limb Assessment) dan REBA (Rapid Entire Body Assessment), dua metode ilmiah yang umum digunakan dalam analisis risiko postur tubuh. Dengan pendekatan ini, PosturFit tidak hanya membaca gerakan, tetapi juga menilai sejauh mana posisi tubuh pengguna aman dan efisien. Hasil analisis ditampilkan secara langsung sehingga pengguna dapat melakukan koreksi postur dengan cepat dan tepat.

Tim pengembang PosturFit diketuai oleh Ilham Mudin dari Program Studi Teknik Elektro, dengan anggota Billy Alfonso Sinaga (Teknik Elektro), Rinaldi Rahman Hutagalung (Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi), Syakilah Panggabean (Pendidikan Biologi Bilingual), serta Jihdiyani Khairunnisa Selian (Pendidikan Tata Busana). Mereka dibimbing oleh dosen pendamping Desma Jonto Sinaga, S.Pd., M.T. dari Fakultas Teknik.

Dalam pengembangannya, PosturFit difokuskan untuk memberikan umpan balik langsung kepada pengguna. Ketika sistem mendeteksi adanya kesalahan posisi tubuh atau beban gerak yang berisiko, alat akan memberikan peringatan agar pengguna dapat segera melakukan koreksi. Fitur ini membuat PosturFit sangat potensial digunakan dalam pelatihan olahraga, rehabilitasi cedera, hingga pembelajaran pendidikan jasmani.

Uji coba awal dilakukan pada cabang olahraga lari dan juga digunakan dalam gerakan pemanasan pull up. Hasil pengujian menunjukkan bahwa PosturFit mampu memberikan data yang responsif dan akurat. Pada aktivitas lari, alat ini membantu memantau keseimbangan postur tubuh dan posisi kepala agar tetap sejajar dengan sumbu tubuh. Sementara pada gerakan pull up, PosturFit mendeteksi posisi bahu dan punggung sehingga pengguna dapat menjaga teknik yang benar untuk mencegah cedera.

Salah satu atlet yang turut mencoba alat ini, Anugerah, atlet cabang olahraga lari, memberikan tanggapan positif “Saat latihan lari dan pemanasan pull up, PosturFit membantu saya mengetahui kapan tubuh mulai tidak seimbang. Kadang posisi punggung atau bahu berubah tanpa saya sadari, dan alat ini langsung memberi peringatan. Jadi saya bisa memperbaiki gerakan lebih cepat dan latihan jadi lebih efektif” ujarnya.

Dosen pembimbing, Desman Jonto Sinaga, S.Pd., M.T., turut mengapresiasi kerja keras mahasiswanya. Ia menilai bahwa PosturFit merupakan hasil kolaborasi yang baik lintas disiplin ilmu “Mahasiswa teknik, olahraga, biologi, dan tata busana berhasil memadukan keahliannya masing-masing menjadi satu karya yang bermanfaat, tidak hanya dari sisi teknologi, tetapi juga kenyamanan dan kesehatan pengguna” ungkapnya.

Melalui inovasi ini, UNIMED kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kreativitas dan penelitian mahasiswa. Harapannya, PosturFit dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi produk yang siap digunakan secara luas dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi dunia olahraga dan kesehatan di Indonesia.(Humas Unimed)