Penguatan Literasi Sains dengan Augmented Reality Berbasis Etnosains untuk Mewujudkan Generasi Unggul di SDN 101749 Klumpang
Tim dosen dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan (Unimed) kembali menghadirkan inovasi pembelajaran di sekolah dasar melalui program Pengabdian kepada Masyarakat bertajuk “Penguatan Literasi Sains dengan Augmented Reality Berbasis Etnosains untuk Mewujudkan Generasi Unggul.” Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, yakni pada 27 September dan 4 Oktober 2025, di SDN 101749 Klumpang, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang.
Dalam sambutan pembukaan, Ketua Pelaksana, Fahrur Rozi, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan literasi sains siswa sekolah dasar melalui pendekatan berbasis Augmented Reality (AR) dan etnosains. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan kapasitas guru dalam penggunaan teknologi AR sebagai media pembelajaran interaktif, serta mengembangkan modul ajar berbasis etnosains dan AR sebagai bahan ajar inovatif yang dapat mendukung pembelajaran sains yang menarik dan kontekstual.
Anak-anak zaman sekarang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, tetapi pendekatan konvensional seringkali kurang mampu menjawab kebutuhan mereka. Dengan menggabungkan teknologi AR dan etnosains, kami ingin menghadirkan pengalaman belajar yang lebih hidup, dekat dengan budaya lokal, dan relevan dengan dunia nyata, ujar Fahrur Rozi dalam sambutannya.
Kepala SDN 101749 Klumpang, Nuzuluddin, S.Pd., M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada tim pengabdian Unimed yang telah membawa semangat baru dalam pembelajaran sains di sekolah mereka. Ia berharap kegiatan ini dapat memperluas wawasan guru dan memotivasi siswa untuk lebih mencintai ilmu pengetahuan. Pembelajaran sains berbasis kearifan lokal seperti ini sangat penting. Anak-anak bukan hanya belajar konsep ilmiah, tetapi juga memahami bagaimana ilmu pengetahuan hidup dalam budaya mereka sendiri,” ungkap Kepala Sekolah.
Kegiatan resmi dibuka oleh Ketua Jurusan PGSD Unimed, Apiek Gandamana, S.Pd., M.Pd., yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi antara kampus dan sekolah dasar dalam membangun ekosistem pembelajaran yang adaptif dan berkarakter. Menurutnya, guru harus berani bereksperimen dengan metode baru agar tidak tertinggal dalam menghadapi perubahan zaman. PGSD Unimed berkomitmen menjadi mitra bagi sekolah-sekolah dasar dalam mengembangkan pembelajaran inovatif. Literasi sains berbasis etnosains dan AR adalah salah satu wujud nyata dari upaya tersebut, ujar Apiek Gandamana.
Pada sesi sosialisasi, Halim Simatupang, S.Pd., M.Pd., memaparkan materi bertema Literasi Sains Berbasis Etnosains. Ia menjelaskan bagaimana nilai-nilai kearifan lokal, seperti kebiasaan masyarakat dalam mengamati alam dan menggunakan tumbuhan, dapat menjadi jembatan untuk memahami konsep-konsep ilmiah secara kontekstual.
Selanjutnya, sesi kedua diisi Fahmy Syahputra, S.Kom., M.Kom., dengan materi Pengenalan dan Pemanfaatan Augmented Reality dalam Pembelajaran Sains, di mana peserta diperkenalkan pada aplikasi AR bertema AR tumbuhan. Melalui simulasi visual tiga dimensi, guru-guru dapat melihat bagaimana teknologi ini mampu memperkuat pemahaman siswa terhadap struktur dan fungsi bagian-bagian tumbuhan secara lebih konkret dan menarik.
Kegiatan dilanjutkan pada hari kedua dengan Workshop Perancangan Modul Ajar Literasi Sains Berbasis Etnosains dengan Augmented Reality, yang dipandu langsung oleh Halim Simatupang. Workshop terbagi dalam dua sesi. Sesi I berfokus pada pengenalan komponen modul ajar, integrasi literasi sains, dan konsep etnosains dengan AR. Sesi II difokuskan pada penyempurnaan rancangan serta presentasi hasil karya kelompok.
Guru-guru peserta tampak sangat antusias, terutama saat mencoba menampilkan hasil rancangan modul yang menggabungkan kearifan lokal dengan teknologi AR. Beberapa kelompok bahkan berhasil membuat skenario pembelajaran berbasis proyek yang mengaitkan fenomena alam sekitar dengan teknologi digital.
Sebagai tindak lanjut, tim pengabdian melakukan pendampingan langsung di kelas untuk membantu guru mengimplementasikan modul ajar yang telah disusun. Dari hasil observasi awal, terlihat adanya peningkatan partisipasi siswa serta ketertarikan mereka terhadap pembelajaran sains.
Menutup kegiatan, Fahrur Rozi, S.Pd., M.Pd., menyampaikan ucapan terima kasih kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (DPPM Kemendiktisaintek) yang telah memberikan dukungan pendanaan bagi terlaksananya kegiatan ini. Kami berharap kolaborasi antara kampus dan sekolah dasar terus terjalin. Dukungan dari DPPM Kemendiktisaintek menjadi energi besar bagi kami untuk terus menghadirkan inovasi pembelajaran yang berdampak langsung bagi guru dan siswa, pungkasnya.
Melalui kegiatan ini, Unimed menegaskan komitmennya dalam memperkuat literasi sains, melestarikan nilai-nilai lokal melalui etnosains, dan menghadirkan teknologi AR sebagai jembatan menuju pembelajaran abad ke-21 yang kreatif, kontekstual, dan berkarakter.(Humas Indonesia)