Skip links

Unimed Perkuat Tata Kelola Data PDDIKTI untuk Akreditasi Perguruan Tinggi

Universitas Negeri Medan (Unimed) menggelar kegiatan Optimalisasi Data PDDIKTI melalui Penyamaan Persepsi dan Kolaborasi Stakeholder di Lingkungan Universitas Negeri Medan. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Sidang A lt. 3 Gedung Pusat Administrasi pada 29/09/2025. Kegiatan ini mengundang narasumber dari PUSDATIN (Pusat Data dan Teknologi Informasi) yakni Franova Hardiyanto dan Abdul Naser Rafi’i Attamimi.

Turut Hadir pada kegiatan ini pimpinan universitas, senat, dekan, ketua lembaga, kepala biro, wakil dekan serta jajaran ketua jurusan dan program studi. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat tata kelola data perguruan tinggi yang akurat, terintegrasi, dan berorientasi pada peningkatan mutu.

Dalam sambutannya, Rektor Unimed Prof. Baharuddin menekankan bahwa optimalisasi data PDDIKTI merupakan tanggung jawab bersama seluruh sivitas akademika. “Optimalisasi data PDDIKTI merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya pada unit tertentu. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran kolektif, koordinasi yang efektif, serta komitmen dari seluruh unsur sivitas akademika untuk memastikan pengelolaan data yang valid, reliabel, konsisten, dan terkini,” ujarnya.

Lebih lanjut Rektor menegaskan bahwa dengan semangat kebersamaan, Unimed dapat menjadi institusi yang unggul tidak hanya dalam tridarma perguruan tinggi, tetapi juga dalam tata kelola berbasis data.

Sementara itu, Ketua Senat Unimed Prof. Syawal Gultom, memberikan penguatan terkait urgensi PDDIKTI. Ia menegaskan bahwa berbicara mengenai PDDIKTI berarti berbicara tentang kelengkapan data. “Di era yang serba canggih dan maju ini, tidak ada satu pun institusi yang tidak membutuhkan data. Institusi yang tidak memiliki kelengkapan data sama halnya dengan orang yang buta. Data PDDIKTI sangat dibutuhkan, khususnya ketika proses akreditasi berlangsung, karena akreditasi merupakan nyawa dari Unimed,” tegasnya.

Prof. Syawal juga mengingatkan agar tidak lagi terjadi ketidaksesuaian data PDDIKTI, terutama terkait jumlah dosen dan mahasiswa. Menurutnya, ketidakakuratan data dapat berpengaruh serius terhadap hasil akreditasi. Di akhir penguatannya Prof. Syawal memberikan dorongan kepada seluruh pihak di Unimed untuk melakukan pembenahan menyeluruh, sehingga kualitas akreditasi tetap terjaga dan membawa kemajuan bagi institusi.(Humas Unimed/zr)