PPs Unimed Sukses Fasilitasi Pertemuan Nasional APS-TPI ke-10 2025 Sebagai Tuan Rumah
Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan menjadi tuan rumah dalam Temu Kolegial Asosiasi Program Studi Teknologi Pendidikan Indonesia (APS-TPI) ke-10 Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Niagara Parapat selama 4 (empat) hari dari tanggal 7 – 10 Agustus 2025.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Prof. Syawal Gultom (Ketua Senat Unimed), Haris Sandi (Perwakilan Menpan-RB), Hasyim Ashari, M.Si. (BKD Provinsi Jawa Timur), Muhammad Fauzi Siregar, S.IP, M.Si (BKD Provinsi Sumatera Utara), Dr. Sigit Wibowo. (Direktorat PPG).
Prof. R. Mursid dalam laporannya menyampaikan bahwa agenda nasional APS-TPI ini menjadi wadah kolaborasi penyusunan kebijakan akademik dan penguatan kapasitas prodi se-Indonesia. Diikuti 200 peserta dari 36 perguruan tinggi, kegiatan mencakup visiting lecturer, berbagi praktik akreditasi unggul, penyusunan program kerja, MoU, pameran produk digital, dan city tour budaya Sumatera Utara.
Ketua APS-TPI 2025–2028, Prof. Andi Kristanto, dalam laporannya menyampaikan bahwa pertemuan ini bertujuan menjalin silaturahmi untuk memberikan kontribusi terbaik bagi pendidikan Indonesia. “Dalam pertemuan ini kita Kehadiran BKD dan Direktorat PPG yang diharapkan membuka peluang kemitraan dan memperluas lapangan kerja bagi lulusan Teknologi Pendidikan. Kami juga berharap kegiatan ini memberi manfaat nyata bagi kemajuan teknologi pendidikan demi mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Rektor Universitas Negeri Medan, Prof. Baharuddin, menyampaikan bahwa pertemuan ini menjadi sarana strategis untuk membahas perkembangan pendidikan yang terus berkembang tanpa henti. Khususnya di bidang teknologi pendidikan, terdapat beragam tantangan yang perlu dihadapi secara serius. Beliau berharap pertemuan ini dapat menghasilkan ide dan langkah konkret untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Lebih lanjut, Prof. Baharuddin menegaskan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengembangkan inovasi pendidikan. Sinergi yang kuat diyakini akan mempercepat tercapainya pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan, sehingga mampu mencetak generasi muda yang unggul, adaptif, dan siap menghadapi tantangan global.
Dalam paparannya, Prof. Syawal Gultom menegaskan bahwa faktor yang mampu merevolusi pendidikan adalah teknologi. Menurutnya, dosen tidak dapat menghindar dari pembahasan mengenai teknologi pendidikan karena perannya sangat strategis dalam menjawab tantangan zaman. “Program studi Teknologi Pendidikan harus mampu memilah dan memilih teknologi yang paling relevan dengan kebutuhan pendidikan masa kini. Dengan begitu, kita dapat mencetak kontributor yang efektif bagi kemajuan bangsa,” ujarnya.
Lebih lanjut, Prof. Syawal menekankan pentingnya pembaruan kurikulum yang selaras dengan perkembangan teknologi mutakhir. Ia menilai bahwa revolusi perguruan tinggi bermula dari penguatan teknologi pendidikan. “Teknologi pendidikan harus mampu mengubah mahasiswa Indonesia, bukan sekadar menjadi pengguna teknologi, tetapi juga menggeser pola pikir dari mindset manual menjadi mindset digital,” pungkasnya.
Acara temu kolegial ini berlangsung lancar dan sukses, mendapat apresiasi positif dari para peserta. Dalam wawancara, mereka menyampaikan kesan yang baik sejak penyambutan hingga seluruh rangkaian kegiatan yang dinilai berjalan luar biasa. Peserta menilai panitia memiliki kerja sama yang solid, perencanaan yang matang, serta memberikan pelayanan yang hangat. Hal ini mencerminkan profesionalisme dan komitmen panitia dalam mengangkat martabat APS-TPI sebagai wadah akademik.(Humas Unimed/zr)