Program Kemitraan Wilayah: LPPM Unimed dan PT. G10 Agrotech Medan Memberdayakan Penangkar Bibit Kentang dengan Teknologi Aeroponik
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Medan dan PT. G10 AgrotechMedan, melakukan kerjasama dalam hal peningkatan kapasitas Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Nilam yang berada di Medan Tuntungan merupakan kelompok tani penangkar bibit tanaman hasil kultur jaringan kentang. Program Kemitraan Wilayah yang dilaksanakan di Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan ini dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2025 yang mengintensifkan pendampingan dalam perbanyakan bibit kentang G0 hasil kultur jaringan dengan metode aeroponik screen house yang dihadiri oleh anggota kelompok tani. Pemateri adalah tim dosen Unimed yang terdiri dari Prof. Dr. dr. Novita Sari Harahap, Heppy Setya Prima, S.Pt., M.Biotek, Adelia Febriyossa, S.Si., M.Si, dan Bagoes Maulana, S.Kom., M.Kom. dengan ketua tim Dr. Diky Setya Diningrat, M.Si. Pada kegiatan ini juga terlibat mahasiswa yang juga melakukan pendampingan pada mitra penangkar.
Tim PKM Wilayah Universitas Negeri Medan melakukan upaya untuk membantu mitra dalam meningkatkan usahanya yang merupakan produk hilirisasi hasil penelitian. Pendampingan ini telah memberi dampak langsung kepada Masyarakat sekitar dan imbasnya kepada Universitas Negeri Medan, karena mampu memberikan Solusi tepat untuk pengadaan bibit kentang G0 yang berkualitas dengan inovasi teknologi yang tepat guna dan tepat sasaran.
Upaya yang dilakukan itu berupa edukasi, pelatihan dan pendampingan dalam alih teknologi umbi mikro, aeroponic di screen house. Dengan teknologi umbi mikro yang dikembangkan oleh PT. G10 agrotech yang dalam pengembangannya juga bermitra dengan Universitas Negeri Medan, dan Aeroponik di screen house telah dapat memberikan penguatan pada mitra Gapoktan untuk dapat membantu petani kentang yang ada di wilayah Karo khususnya dan Sumatera Utara pada umumya guna meningkatkan produksinya karena mendapatkan bibit yang berkualitas.
Pada program kemitraan wilayah yang diadakan ini mitra selain mendapatkan teknologi tepat guna, mitra juga mendapatkan pembekalan mengenai penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang tanaman kentang. Pihak PT. G10 Agrotek mendapatkan juga sertifikat bibit kentang bebas virus dari bibit kentang yang dihasilkan. Pengujian dan sertifikasi dilakukan oleh tim PKW Universitas Negeri Medan dan sertifikasi bebas virus diberikan oleh Badan Karantina Hewan dan Tumbuhan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Republik Indonesia.
Pihak PT. G10 Agrotek membagikan bibit kentang bebas virus yang sudah disertifikasi tersebut kepada mitra gapoktan sebagai bentuk CSR. Seperti diketahui bibit kentang G0 yang bersertifikasi di pasaran mencapai harga empat ribu rupiah per butir. Program Kemitraan ini diharapkan terus sinambung kepada mitra lain sehingga teknologi dan inovasi yang dihasilkan oleh kampus dapat bersinergi jengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) untuk memujudkan Indonesia yang kuat dan mandiri. Dengan demikian Unimed telah berhasil mewujudkan diri sebagai kampus berdampak seperti yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan tinggi, sains dan teknologi.(Humas Unimed)