Seminar Nasional Refleksi Hari Guru 2025: Prof. Syawal Tekankan Guru sebagai Agen Transformasi Digital
Medan – Seminar Nasional Refleksi Hari Guru Tahun 2025 digelar secara daring oleh Yayasan Putri Hati Kudus (YPHK) dengan menghadirkan narasumber Guru Besar Universitas Negeri Medan Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Acara berlangsung inspiratif dengan dimoderatori Dr. Dionisius Sihombing, akademisi Unimed dan diikuti peserta yaitu pengurus yayasan, para kepala sekolah, serta guru-guru dari seluruh unit pendidikan YPHK mulai dari jenjang TK, SD, SMP, SMA hingga SMK berjumlah sekitar 300 orang (24/11/25).
Dalam pemaparannya, Prof. Syawal menegaskan bahwa guru hari ini menghadapi tantangan yang jauh lebih kompleks dibanding generasi sebelumnya. Guru tidak hanya dituntut untuk mengajar, tetapi juga menjadi agen transformasi yang mampu membimbing peserta didik dalam menghadapi masa depan yang dinamis dan penuh ketidakpastian.
Prof. Syawal menjelaskan bahwa perubahan sosial dan kemajuan teknologi membawa konsekuensi besar dalam dunia pendidikan. Prof. Syawal mengutip berbagai studi internasional, yang menekankan pentingnya kecakapan kognitif, sosial-emosional, dan keterampilan praktis bagi peserta didik abad ke-21. Namun, kompetensi tersebut hanya dapat terbentuk jika guru mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
Lebih lanjut, Prof. Syawal menguraikan berbagai tantangan yang dihadapi dunia pendidikan Indonesia, mulai dari rendahnya indeks inovasi, belum optimalnya kualitas pembelajaran, hingga kontradiksi antara kekayaan sumber daya alam dan kenyataan sosial seperti kemiskinan, keterbelakangan, dan ketidakmerataan kualitas pendidikan.
“Untuk menjawab tantangan bangsa, guru tidak cukup hanya menguasai materi. Guru harus memiliki heartset, mindset, skillset, dan toolset seorang pembelajar sepanjang hayat,” tegasnya.
Ketua Senat Unimed ini juga menyoroti perubahan besar dalam lanskap pekerjaan masa depan. Banyak profesi yang akan ditekuni anak-anak hari ini berubah di masa depan. Oleh karena itu, Prof. Syawal menekankan bahwa pembelajaran harus diarahkan pada penguatan transformative competencies seperti kemampuan menciptakan nilai baru (creating new value), merekonsiliasi dilema (reconciling tensions & dilemmas), dan mengambil tanggung jawab (taking responsibility).
Pada sesi berikutnya, Tokoh Pendidikan nasional ini mengajak para guru untuk beralih dari metode pembelajaran pasif menuju pembelajaran partisipatif. Dengan merujuk pada learning pyramid dan learning cone, Prof. Syawal menegaskan bahwa pembelajaran yang melibatkan diskusi, praktik langsung, kolaborasi, dan komunikasi hasil belajar jauh lebih efektif dibanding metode ceramah semata. Penerapan problem-based learning dan project-based learning disebutnya sebagai strategi yang mampu menumbuhkan kreativitas, kemampuan berpikir kritis, dan kolaborasi pada peserta didik.
Selain pembelajaran, Prof. Syawal menekankan transformasi asesmen sebagai pilar penting. Prof. Syawal mengingatkan bahwa penilaian yang tidak objektif akan merusak masa depan generasi bangsa. Guru perlu memahami dan menerapkan assessment of learning, assessment for learning, dan assessment as learning secara tepat agar evaluasi benar-benar mendukung perkembangan belajar siswa.
Menutup paparannya, Prof. Syawal menyampaikan bahwa transformasi pendidikan tidak akan berhasil tanpa perubahan budaya sekolah. Sekolah harus membangun budaya mutu yang ditopang oleh kepala sekolah dan guru yang memiliki mindset reflektif, terbuka pada perubahan, tekun, serta memiliki integritas ilmiah.
“Guru harus mampu menjadi motor perubahan. Hanya dengan guru yang transformatif, pendidikan Indonesia dapat melahirkan generasi yang siap memimpin masa depan,” tuturnya.
Dalam kesempatan penutup pada Seminar Nasional Refleksi Hari Guru 2025, Ketua Yayasan Putri Hati Kudus, Sr. Maximeliana Galingging, FCJM mengucapkan terimakasih kepada Narasumber Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Moderator, Pengurus YPHK, Kepala Sekolah dan Pendidik dari Unit Sekolah YPHK pada semua Jenjang karena telah memberikan perhatian dan waktu mengikutinya. Sr. Maxi pun berharap melalui kegiatan ini, seluruh tenaga pendidik YPHK semakin siap menghadapi perubahan dan berkomitmen memperkuat kualitas pembelajaran di seluruh jenjang pendidikan di bawah naungannya. Akhrinya, Sr. maxi menyampaikan “Selamat Hari Guru Tahun 2025 kepada semua Guru Indonesia, khususnya semua Guru di Lingkungan YPHK.(Humas Unimed)