Dosen UNIMED Sabet Juara I Inovasi Daerah Sumut 2025 dengan SIGAP-Tani
Universitas Negeri Medan (UNIMED) kembali mengukir prestasi gemilang, menegaskan posisinya sebagai pionir dalam pengembangan inovasi berbasis teknologi. Dosen UNIMED, Nurul Maulida Surbakti, M.Si., berhasil meraih Juara I Lomba Inovasi Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2025 kategori Perguruan Tinggi, berkat produk unggulannya: SIGAP-Tani (Sistem Integratif Guna Agrikultur Presisi).
Penghargaan prestisius tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, dalam puncak acara North Sumatera Innovation Day 2025 yang berlangsung meriah di halaman parkir Kantor Gubernur Sumut, Jalan RA Kartini, Medan, pada Rabu (19/11/2025). Kemenangan ini menjadi bukti nyata kontribusi UNIMED dalam menciptakan solusi teknologi yang relevan bagi masyarakat.
Produk SIGAP-Tani yang mengantarkan UNIMED meraih juara ini merupakan sebuah stasiun cuaca canggih berbasis Internet of Things (IoT). Keistimewaan sistem ini terletak pada kelengkapannya dengan inferensi agronomis berbasis Tiny Machine Learning (TinyML) dan aplikasi GSM, yang keseluruhannya dirancang untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik bagi para petani lokal.
Sistem inovatif ini berfungsi untuk memantau kondisi lingkungan sawah secara berkala. Dengan data yang presisi, SIGAP-Tani membantu petani mengoptimalkan berbagai aspek krusial, mulai dari waktu tanam yang tepat, jadwal penyiraman, hingga dosis pemupukan. Pemanfaatan TinyML secara spesifik memungkinkan sistem ini memprediksi kebutuhan air di sawah secara akurat, sehingga operasional pertanian menjadi lebih presisi dan efisien, berujung pada potensi peningkatan produktivitas yang signifikan.
Dalam sambutannya, Gubernur Sumut Bobby Nasution memberikan apresiasi tinggi terhadap capaian inovasi ini. Ia secara khusus menyoroti pentingnya penguatan inovasi, terutama dalam sektor hilirisasi produk unggulan daerah. Gubernur menilai bahwa Sumatera Utara, sebagai salah satu penghasil kelapa sawit dan komoditas pertanian besar lainnya, memiliki peluang luar biasa untuk mengembangkan inovasi dalam pengolahan hasil perkebunan dan pertanian.
Lebih lanjut, Bobby Nasution juga mendorong agar karya-karya inovatif dari para pemenang, termasuk SIGAP-Tani dari UNIMED, tidak hanya berhenti sebagai pajangan di ajang lomba. Ia berharap karya-karya ini dapat dikembangkan lebih lanjut, dihubungkan dengan dunia usaha, dan diakses oleh lembaga keuangan, agar memiliki potensi aplikasi secara luas dan membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Pencapaian yang diraih oleh Nurul Maulida Surbakti, M.Si. ini bukan hanya sekadar prestasi akademis, melainkan sebuah manifestasi komitmen UNIMED dalam mengembangkan riset dan inovasi yang memberikan dampak nyata, khususnya dalam upaya penguatan sektor pertanian dan ketahanan pangan daerah. UNIMED berharap kemenangan ini dapat memicu semangat bagi seluruh sivitas akademika untuk terus berkreasi dan berinovasi di berbagai kompetisi, baik di tingkat lokal maupun internasional. (Humas Unimed/eo)