Unimed Gelar Bimtek Penyusunan Kurikulum OBE Menuju Akreditasi Internasional ACQUIN
Universitas Negeri Medan (Unimed) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Kurikulum Outcome-Based Education (OBE) yang selaras dengan standar akreditasi internasional ACQUIN. Kegiatan ini berlangsung pada Senin, 17 November 2025, di Ruang Sidang A Lantai 3 Biro Rektor Unimed.
Acara ini dibuka oleh Rektor Unimed Prof. Dr. Baharuddin, M.Pd. Turut hadir Sekretaris Senat, Wakil Rektor, Direktur PPs dan Ketua Lembaga, Dekan, Wakil Dekan, Kepala Biro, dan perwakilan dari 10 Program Studi unggul rumpun sosial dan humaniora di Unimed.
Bimtek menghadirkan narasumber utama Dr. Noermanzah, M.Pd., Kepala Pusat Pengembangan Pembelajaran Universitas Bengkulu, yang memiliki pengalaman luas dalam proses akreditasi ACQUIN untuk 69 program studi dari delapan fakultas di Universitas Bengkulu. Kompetensi dan rekam jejak narasumber tersebut menjadi nilai tambah besar bagi para peserta, khususnya dalam memahami praktik terbaik penyusunan kurikulum berstandar internasional.
Dalam sambutannya, Rektor Unimed Prof. Dr. Baharuddin, M.Pd. mengatakan Bimbingan teknis akreditasi internasional ini merupakan bagian dari komitmen UNIMED untuk terus meningkatkan mutu, memperkuat tata kelola akademik, dan memperluas rekognisi internasional. ACQUIN (Accreditation, Certification and Quality Assurance Institute) sebagai lembaga akreditasi global menjadi mitra strategis bagi kita untuk terus mendukung pemutakhiran kurikulum dan peningkatan mutu pembelajaran menuju kampus berstandar dunia.
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memahami indikator dan instrumen akreditasi, tetapi juga sebagai momentum untuk membangun budaya mutu yang berkelanjutan di setiap program studi. Kita berharap seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh, menggali ilmu dari para narasumber, serta mengaplikasikan hasil bimbingan dalam pen yusunan borang dan laporan evaluasi diri secara tepat dan berkualitas.
Dalam pemaparannya, Dr. Noermanzah menekankan pentingnya konsistensi antara profil lulusan, capaian pembelajaran, bahan kajian, struktur kurikulum, hingga mekanisme penilaian berbasis OBE yang akuntabel. Ia juga membagikan sejumlah kiat strategis dalam menyelaraskan kurikulum dengan kriteria akreditasi internasional ACQUIN, mulai dari formulasi learning outcomes yang terukur hingga dokumentasi evaluasi berkelanjutan.
“Pengalaman kami di Universitas Bengkulu menunjukkan bahwa kunci kesuksesan akreditasi internasional adalah kolaborasi, konsistensi data, dan keberanian untuk berinovasi dalam pembelajaran,” ujarnya di hadapan peserta.
Kegiatan ini menjadi langkah konkret Unimed dalam memperkuat mutu akademik sekaligus mendorong program studi untuk mampu bersaing di level global melalui standar akreditasi internasional. Dengan bimbingan langsung dari praktisi berpengalaman, diharapkan setiap program studi peserta dapat menyusun kurikulum yang tidak hanya memenuhi regulasi nasional terbaru, tetapi juga memenuhi rigor dan ekspektasi lembaga akreditasi internasional seperti ACQUIN.
Para peserta mendapatkan pendampingan intensif untuk menyusun seluruh komponen dokumen kurikulum OBE sesuai regulasi terbaru, terutama Permendiktisaintek No. 39 Tahun 2025, serta regulasi dan pedoman pendukung lainnya.(Humas Unimed/ms)