Hutan Sakral ‘Harangan Rarangan’ di Mandailing Natal: Kajian Kearifan Lokal untuk Mitigasi Bencana.
Tim PKM-RSH Unimed yang telah lolos pendanaan diketuai oleh Mira Barus dari Program Studi Pendidikan Antropologi, beranggotakan Nabila Syaqira (Pendidikan Antropologi), Sri Fitri Dewi (Pendidikan Antropologi), Fajar Ridwan Syah Putra Gultom (Pendidikan Sejarah), dan Muhammad Najmul Fahmi (Pendidikan Geografi), dengan dosen pendamping Dr. Rosramadhana, S.Pd., M.Si.
Tim ini mengusung judul “Harangan Rarangan: Hutan Sakral sebagai Warisan Kearifan Lokal untuk Sustainability dan Strategi Mitigasi Bencana di Kabupaten Mandailing Natal.”
Penelitian ini bertujuan menggali makna harangan rarangan sebagai hutan sakral yang memiliki nilai sosial, budaya, dan ekologis bagi masyarakat adat Mandailing Natal. Dengan menggunakan metode mixed method, tim melakukan observasi lapangan, wawancara mendalam dengan kepala desa, ketua adat, masyarakat lokal, serta lembaga swadaya masyarakat di Mandailing Natal. Selain itu, tim juga membagikan kuesioner kepada generasi muda untuk mengetahui pandangan dan tingkat pemahaman mereka terhadap fungsi harangan rarangan dalam mitigasi bencana dan pelestarian lingkungan.
Selama proses penelitian, tim mendapatkan sambutan hangat dari para informan. Kepala desa, ketua adat, LSM, masyarakat, dan generasi muda menunjukkan antusiasme yang tinggi serta berpartisipasi aktif dalam memberikan data yang dibutuhkan. Dukungan penuh dari seluruh pihak membantu kelancaran proses pengumpulan data, sehingga hasil penelitian menjadi lebih akurat dan representatif.
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi rujukan dalam merumuskan kebijakan pelestarian hutan adat, sekaligus menjadi strategi efektif dalam mengurangi risiko bencana. Penelitian ini juga diharapkan dapat memperkaya literatur akademik dan menjadi kontribusi nyata dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Mandailing Natal.(Humas Unimed)