Sinergi FMIPA Unimed dan Dinas INKOPUKM Gunungsitoli Hadirkan Inovasi Batik Digital bagi Penggiat Seni Lokal
Gunungsitoli, 25 Juni 2025 — FMIPA Unimed menjalin sinergi dengan Dinas Perindustrian dan Koperasi, UKM (INKOPUKM) Kota Gunungsitoli dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Inovasi Motif Batik Digital Menggunakan Aplikasi Ambatig untuk Pelestarian Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Pembatik”. Kegiatan ini merupakan bagian dari skema Pengabdian Kemitraan Wilayah dan menjadi implementasi nyata kerja sama antar institusi dalam mendukung kemajuan sektor industri kreatif di daerah.
Bertempat di Kantor Dinas INKOPUKM Gunungsitoli, kegiatan diikuti oleh sepuluh peserta yang merupakan pelaku seni lokal. Melalui pelatihan ini, peserta diperkenalkan dengan Ambatig, aplikasi mobile berbasis teori matematika yang dikembangkan untuk mendukung proses desain batik digital. Aplikasi Ambatig memanfaatkan konsep pola frieze dan kristalografi; dua pendekatan matematis dalam simetri geometris yang diterapkan dalam bentuk visual motif batik. Selain itu, fitur kanvas digital dalam aplikasi ini memberikan ruang kreatif bagi pengguna untuk merancang motif secara mandiri dan inovatif.
Kegiatan ini diketuai oleh Dinda Kartika, M.Si., dosen Prodi Matematika FMIPA Unimed. Sebagai narasumber utama, Rizki Habibi, M.Si., menyampaikan materi mengenai prinsip kerja aplikasi dan potensi penerapannya dalam pengembangan motif batik kontemporer. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Prodi Matematika, Didi Febrian, M.Sc., dan Kepala Laboratorium Matematika, Arnah Ritonga, M.Si., serta didukung oleh tim dosen lainnya, yaitu Debi Yandra Niska, M.Kom., Drs. Misgiya, M.Hum., dan Ade Andriani, M.Pd., serta Ardian Kurniaman Harefa selaku perwakilan mahasiswa.
Para peserta menyambut baik pelatihan ini dan menyampaikan antusiasme mereka terhadap pengalaman baru yang diperoleh. Bagi para pelaku seni, pelatihan ini tidak hanya memperkaya keterampilan, tetapi juga memperkenalkan pendekatan baru dalam desain berbasis teknologi yang belum pernah mereka akses sebelumnya. Aplikasi Ambatig dinilai memiliki potensi untuk memperluas jangkauan dan kualitas produksi motif batik lokal secara digital.
Kepala Dinas INKOPUKM Gunungsitoli menyampaikan apresiasi atas kontribusi akademik dari tim Unimed dalam mendukung penguatan kapasitas pelaku UMKM dan seniman lokal. Ia berharap kolaborasi ini dapat terus dilanjutkan dalam bentuk kegiatan lanjutan yang berdampak nyata bagi masyarakat. Dukungan penuh juga disampaikan oleh Dekan FMIPA Unimed yang menegaskan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam mendiseminasikan hasil penelitian ke ranah aplikatif.
Kegiatan ini membuktikan bahwa riset di bidang matematika dapat dikembangkan menjadi solusi inovatif yang aplikatif, dan memberikan kontribusi langsung terhadap sektor industri kreatif. Kolaborasi antara matematika, seni, dan teknologi melalui aplikasi Ambatig menjadi contoh konkret transformasi pengetahuan akademik menjadi manfaat sosial yang luas dan berkelanjutan.(Humas Unimed)