Skip links

Unimed Dorong Kemandirian UMKM Beringin Lewat Pelatihan dan Penyerahan Alat Produksi Kerupuk Bawang

Beringin, Deli Serdang – 30 Juni 2025. Sebagai bentuk nyata implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, tim dosen dari Universitas Negeri Medan (Unimed) melalui skema Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) telah melaksanakan kegiatan bertema: “Peningkatan Kualitas Produk dan Pelatihan Teknologi Produksi Kerupuk Bawang untuk Meningkatkan Pendapatan UMKM” yang diselenggarakan pada Senin, 30 Juni 2025 di Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Kegiatan di Ketua oleh : Suhairiani, S.T., M.T. dengan anggota Nur Basuki, S.Pd., M.Pd., M.Pd.T. ,Dr. Enny Keristiana Sinaga, S.Pd., M.Si.

Kecamatan Beringin memiliki potensi besar dalam sektor UMKM, terutama pada produk kerupuk bawang yang menjadi salah satu olahan khas rumah tangga dan sumber penghasilan utama masyarakat. Namun demikian, proses produksi yang masih tradisional, kualitas produk yang tidak konsisten, serta minimnya pemahaman tentang teknologi dan pengemasan menyebabkan daya saing produk ini rendah di pasar yang lebih luas. Melalui program PKM ini, tim Unimed hadir untuk memberikan solusi berbasis teknologi sederhana namun tepat guna guna meningkatkan kualitas produksi, efisiensi waktu, serta memperluas potensi pasar dari produk UMKM tersebut.

Kegiatan diawali dengan pemaparan materi secara teoritis terkait teknik produksi kerupuk bawang yang higienis, pengendalian mutu bahan baku, pengaturan tekstur dan rasa, serta manajemen sanitasi dapur produksi. Para pelaku UMKM juga diberikan wawasan tentang pentingnya inovasi pengemasan, pelabelan, dan branding produk. Setelah sesi pemaparan, kegiatan dilanjutkan dengan praktik langsung pengolahan kerupuk bawang menggunakan pendekatan teknologi produksi sederhana namun efisien. Peserta dibimbing dalam setiap proses, mulai dari pembuatan adonan, pencetakan, pengeringan, hingga penggorengan dengan teknik yang lebih stabil dan minim limbah. “Kami menyadari bahwa kunci kemajuan UMKM tidak hanya pada produk yang enak, tetapi juga pada efisiensi, higienitas, dan tampilan produk. Itulah yang kami dorong hari ini,” ungkap Suhairiani, S.T., M.T., Ketua Tim PKM.

Salah satu rangkaian penting kegiatan ini adalah penyerahan alat bantu produksi kerupuk bawang kepada mitra UMKM binaan, yaitu Bapak Mawardi, pelaku usaha lokal yang telah lama menjalankan usaha produksi kerupuk secara tradisional. Alat bantu yang diserahkan berupa peralatan pendukung proses produksi untuk mempercepat dan menstabilkan hasil akhir produk. Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh ketua tim PKM dan disambut hangat oleh para pelaku usaha lainnya yang hadir. “Dengan alat ini kami berharap proses produksi bisa lebih cepat dan kualitasnya lebih konsisten. Ini bagian dari pemberdayaan nyata yang akan berdampak langsung pada peningkatan pendapatan keluarga,” lanjut Suhairiani.

Bapak Mawardi, sebagai mitra UMKM penerima manfaat, menyampaikan rasa syukurnya dan apresiasi atas perhatian dari akademisi: “Selama ini kami mengolah kerupuk dengan alat seadanya, tidak jarang hasilnya tidak rata dan harus dibuang. Setelah pelatihan ini, kami jadi paham bagaimana mengatur suhu, ketebalan adonan, dan cara mengemas agar lebih menarik. Ditambah lagi kami menerima alat bantu produksi. Ini luar biasa, sangat membantu kami,” ungkapnya penuh antusias.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi transfer ilmu satu arah, namun juga menjadi ruang dialog antara akademisi dan pelaku usaha. Para peserta aktif memberikan umpan balik dan berdiskusi terkait tantangan yang mereka hadapi sehari-hari. Tim PKM berkomitmen untuk melanjutkan pendampingan melalui komunikasi daring dan kunjungan lanjutan.

Nur Basuki, S.Pd., M.Pd., M.Pd.T., salah satu anggota tim, menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat tetapi juga mendorong kemandirian usaha berbasis potensi lokal. “Kami tidak hanya ingin membantu sesaat, tapi mendorong mitra untuk tumbuh berkelanjutan, mampu bersaing, dan punya posisi kuat di pasar lokal maupun daring,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, Universitas Negeri Medan membuktikan bahwa sinergi antara dunia pendidikan tinggi dan masyarakat dapat menghasilkan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan. Inovasi, pendampingan, dan keberpihakan pada UMKM lokal menjadi fondasi penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi desa yang inklusif dan berkelanjutan.(Humas Unimed)