Ratusan Mahasiswa Unimed Ikuti Diskusi Nasional Urgensi Transisi Energi bersama MPR RI
Ratusan mahasiswa Universitas Negeri Medan (Unimed) memadati Digital Library Unimed untuk mengikuti acara “MPR RI Goes to Campus” pada Selasa (17/06). Mengangkat tema “Urgensi Transisi Energi Mencegah Dampak Perubahan Iklim”, kegiatan ini menghadirkan Wakil Ketua MPR RI, Dr. Eddy Soeparno, S.H., M.H., sebagai narasumber utama. Acara penting ini dimoderatori oleh Dr. Tappil Rambe, M.Pd., dan turut menghadirkan Guru Besar Unimed Prof. Dr. Makmur Sirait, M.Si. sebagai narasumber pendamping.
Acara dibuka secara resmi oleh Rektor Unimed, Prof. Dr. Ir. Baharuddin, S.T., M.Pd. Dalam sambutannya, Rektor menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Wakil Ketua MPR RI atas kehadirannya.
“Kami menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Bapak Wakil Ketua MPR RI yang telah berkenan hadir dan berbagi pemikiran strategis bersama sivitas akademika Universitas Negeri Medan,” ujar Prof. Baharuddin. “Kehadiran beliau di tengah-tengah kita merupakan kehormatan dan sekaligus menjadi inspirasi penting dalam membangun kesadaran kolektif terhadap persoalan kebangsaan yang sangat relevan saat ini.”
Prof. Baharuddin menekankan urgensi tema yang diangkat, mengingat dunia sedang berada dalam fase krusial terkait perubahan iklim. Ia menyoroti dampak nyata perubahan iklim yang sudah dirasakan masyarakat, seperti banjir, kekeringan, suhu ekstrem, krisis energi, dan menurunnya kualitas lingkungan.
“Sebagaimana tema yang diangkat dalam seminar kebangsaan kali ini, ‘Urgensi Transisi Energi Mencegah Dampak Perubahan Iklim,’ kita menyadari bahwa dunia saat ini sedang berada dalam fase krusial,” jelasnya. “Perubahan iklim telah menjadi isu global yang tak lagi bisa diabaikan. Banjir, kekeringan, suhu ekstrem, krisis energi, dan menurunnya kualitas lingkungan adalah gejala nyata yang juga dirasakan oleh masyarakat kita di berbagai daerah.”
Rektor Unimed menegaskan bahwa transisi energi dari sumber fosil menuju energi terbarukan bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan. Ia juga menyoroti tantangan besar dalam menjalankan transisi ini secara adil, terukur, dan berkelanjutan, yang harus memperhatikan ketersediaan teknologi, daya dukung sumber daya manusia, dan kesiapan kebijakan nasional.
“Transisi energi dari sumber fosil menuju energi terbarukan bukan lagi sekadar pilihan tapi melainkan keharusan. Negara-negara di seluruh dunia tengah berlomba-lomba mempercepat peralihan ini, dan Indonesia pun tidak boleh tertinggal,” tegas Prof. Baharuddin. “Namun, yang menjadi tantangan besar adalah bagaimana kita dapat menjalankan transisi ini secara adil, terukur, dan berkelanjutan. Artinya, transisi energi harus memperhatikan ketersediaan teknologi, daya dukung sumber daya manusia, dan kesiapan kebijakan nasional yang berpihak pada masa depan.”
Dalam konteks ini, Prof. Baharuddin meyakini bahwa perguruan tinggi memiliki peran strategis yang sangat vital sebagai pusat ilmu pengetahuan, inovasi, dan pembentukan karakter bangsa. Universitas menjadi lahan subur bagi lahirnya ide-ide kreatif dan solusi berbasis riset yang dapat mendukung agenda transisi energi nasional, serta tempat terbaik untuk menumbuhkan kesadaran ekologis dan etika lingkungan.
“Dalam konteks ini, kami percaya bahwa perguruan tinggi memiliki peran strategis yang sangat vital. Sebagai pusat ilmu pengetahuan, inovasi, dan pembentukan karakter bangsa, universitas menjadi lahan subur bagi lahirnya ide-ide kreatif dan solusi berbasis riset yang dapat mendukung agenda transisi energi nasional,” tambahnya. “Kampus juga menjadi tempat terbaik untuk menumbuhkan kesadaran ekologis, etika lingkungan, dan tanggung jawab sosial pada generasi muda.”
“Universitas Negeri Medan, sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tinggi di Indonesia, terus berkomitmen untuk mendorong integrasi nilai-nilai keberlanjutan dalam proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kami yakin, dengan penguatan kolaborasi antara pemerintah, dunia pendidikan, sektor swasta, dan masyarakat sipil, kita dapat bergerak bersama menghadapi tantangan perubahan iklim secara kolektif,” tutup Prof. Baharuddin.
Sementara itu, Dr. Eddy Soeparno, S.H., M.H., dalam paparannya, ” Acara ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga menjadi titik awal gerakan bersama dalam mendorong agenda strategis kebangsaan, khususnya dalam mewujudkan Indonesia yang mandiri energi dan tangguh menghadapi perubahan iklim. MPR RI memiliki peran krusial dalam mensosialisasikan urgensi transisi energi untuk mencegah dampak perubahan iklim. Melalui kegiatan ‘Goes to Campus’, kami berupaya meningkatkan kesadaran publik, khususnya generasi muda, tentang pentingnya energi terbarukan dan mendorong partisipasi aktif dalam kebijakan energi nasional demi keberlanjutan masa depan.” (Humas Unimed/eo)