LPPM Unimed Sukseskan program ketahanan pangan dengan memanfaatkan panel surya dan POC berbasis ekonomi sirkuler pada pengembangan hidroponik
Medan, 22 Mei 2025– Di tengah meningkatnya tantangan krisis pangan dan perubahan iklim, sekelompok pegiat lingkungan dan edukator muda menghadirkan solusi inovatif dan berkelanjutan. Melalui program bertajuk “Edukasi dan Pengembangan Hidroponik Berbasis Ekonomi Sirkuler”, dengan menggabungkan teknologi ramah lingkungan dan pertanian modern untuk mendorong kemandirian pangan masyarakat.
Program ini dipimpin oleh Prof. Dr. Tri Harsono, M.Si selaku ketua, bersama anggota tim yang terdiri dari Suci Rahmawati, M.Pd, Ahmad Shafwan S. Pulungan, S.Pd., M.Si, , Dr. Widya Arwita, S.Pd., M.Pd, dan Chairunnas Adha Putra, M.Si. Mereka menciptakan sistem pertanian hidroponik terpadu yang memanfaatkan energi dari panel surya serta pupuk organik cair (POC) dari kotoran ternak, sebagai bagian dari pendekatan ekonomi sirkuler yang menyeluruh.
“Kami ingin membuktikan bahwa pertanian modern tidak harus bergantung pada sumber energi fosil atau pupuk kimia sintetis. Melalui panel surya, energi yang digunakan dalam sistem hidroponik ini sepenuhnya terbarukan. Sementara itu, POC dari kotoran ternak lokal menjadi alternatif pupuk yang efisien, alami, dan ramah lingkungan,” ujar Prof. Dr. Tri Harsono, M.Si saat diwawancarai di lokasi kegiatan.
Program ini tidak hanya fokus pada produksi tanaman, tetapi juga pada aspek edukasi. Tim secara aktif memberikan pelatihan kepada masyarakat, khususnya generasi muda dan petani kecil, tentang cara membangun sistem hidroponik sederhana, memproduksi POC secara mandiri, serta memahami prinsip-prinsip ekonomi sirkuler.
Suci Rahmawati, M.Pd dan Dr. Widya Arwita, S.Pd., M.Pd yang bertanggung jawab pada bidang edukasi menyampaikan bahwa pendekatan partisipatif menjadi kunci keberhasilan program ini. “Kami tidak hanya memberi materi, tapi mengajak warga untuk praktik langsung. Mereka jadi lebih percaya diri dan melihat bahwa teknologi ini bisa mereka kembangkan sendiri di rumah atau pekarangan,” jelas Dr. Widya Arwita
Sementara itu, Ahmad Shafwan S. Pulungan, S.Pd., M.Si dan Chairunnas Adha Putra, M.Si yang mengelola aspek teknis dan monitoring sistem hidroponik, menekankan pentingnya integrasi teknologi tepat guna. “Sistem ini dirancang untuk efisien dan tahan lama. Bahkan dalam kondisi terbatas, seperti desa tanpa listrik stabil, panel surya tetap membuat sistem hidroponik berfungsi optimal,” jelas Ahmad Shafwan S. Pulungan, S.Pd., M.Si
Model pertanian ini telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Pakcoy berhasil dipanen dalam waktu singkat, dengan kualitas yang bersaing dan biaya produksi yang rendah.Melalui pendekatan ekonomi sirkuler, dengan menjadikan limbah sebagai sumber daya baru ujar Suci Rahmawati, M.Pd. Program ini menjadi contoh nyata bahwa inovasi lokal dapat menjawab isu global: mulai dari ketahanan pangan, pengelolaan limbah organik, hingga transisi energi bersih.Dengan semangat kolaboratif dan kesadaran lingkungan yang tinggi, tim ini menunjukkan bahwa pertanian masa depan bisa dibangun hari ini berakar dari komunitas, bertumbuh dengan teknologi hijau, dan berbuah pada kemandirian yang berkelanjutan.
Kegiatan diakhiri dengan pemberian satu paket instalasi hidroponik berbasis panel surya, kit hidroponik sistem wick untuk peserta yang hadir, kit pembuatan pupuk organik cair. Bapak Alfiansyah selaku pemilik usaha mengucapkan terimakasih yang sebesarnya kepada tim PKM Unimed Semoga apa yang telah kita mulai melalui program ini dapat menjadi langkah kecil yang berdampak besar bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat ke depannya.(Humas Unimed)