Tim Dosen LPPM Unimed Tingkatkan Kompetensi Guru dan Siswa SMP Adhyaksa Medan Melalui Pelatihan Batik Tulis Etnis Melayu
Dalam upaya melestarikan budaya daerah dan meningkatkan keterampilan dalam pelajaran seni budaya materi membatik, tim dosen dan mahasiswa Universitas Negeri Medan melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dalam mengembangkan dan mengimplementasikan desain motif batik etnis Melayu untuk meningkatkan kompetensi guru dan siswa. Acara ini diselenggarakan kerjasama antara Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) dan SMPS Adhyaksa Medan. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, pada tanggal 6 hingga 7 Mei 2025, ini berfokus pada pengembangan dan implementasi desain motif batik etnis Melayu.
Kegiatan PKM ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dan siswa dalam seni membatik, khususnya yang mengangkat kekayaan motif etnis Melayu. Tim dosen Unimed yang diketuai oleh Dr. Wahyu Tri Atmojo, M.Hum., bersama anggotanya yang terdiri dari Drs. Misgiya, M.Hum., Dr. Hidayat, M.Si., Alifia Azzahra, Jasslyn Giovanca Valentine Karim, Daffarul Khusaini Nasution, Renata Dinda Sihombing, dan Irma Wanti Br Sinulingga, memberikan pelatihan intensif mengenai teknik membatik dan pengembangan desain motif.
Kepala Sekolah SMP Swasta Adhyaksa Medan, Armen, S.Pd., M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada tim dosen LPPM Unimed atas terlaksananya program yang sangat bermanfaat ini. “Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari Unimed untuk berbagi ilmu dan keahliannya dalam seni membatik. Kegiatan ini tentu akan menambah wawasan dan keterampilan siswa serta guru kami dalam melestarikan budaya daerah,” ujarnya. Armen juga berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut di masa mendatang.
Sementara itu, Ketua PKM Unimed, Dr. Wahyu Tri Atmojo, M.Hum., mengungkapkan terima kasih atas kerjasama dan sambutan hangat dari pihak SMP Swasta Adhyaksa Medan. “Tujuan utama dari kegiatan membatik ini adalah untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada siswa mengenai seni membatik sebagai warisan budaya yang berharga, khususnya batik dengan motif etnis Melayu yang kaya akan filosofi dan keindahan,” jelas Dr. Wahyu.
Lebih lanjut, Dr. Wahyu menambahkan bahwa melalui proses pelatihan ini, diharapkan Guru dan siswa-siswi SMP tidak hanya sekadar mampu membuat batik, tetapi juga dapat menumbuhkan kecintaan terhadap kekayaan adat budaya nusantara, khususnya yang ada di daerah mereka. “Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan potensi siswa dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi melalui seni batik, sehingga mereka dapat menghasilkan karya-karya yang unik dan memiliki nilai budaya,” imbuhnya.
Selama dua hari pelaksanaan, para peserta PKM melakukan praktik langsung teknik-teknik dasar membatik, mulai dari membuat pola, mencanting, pewarnaan, fiksasi, pengeringan dan melorot (proses menghilangkan lilin dengan cara merebus). Para siswa terlihat antusias dan tekun mengikuti setiap tahapan pelatihan dengan bimbingan langsung dari tim dosen Unimed.
Sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan kegiatan membatik di sekolah, tim dosen Unimed juga menyerahkan sejumlah peralatan membatik kepada pihak SMP Swasta Adhyaksa Medan. Bantuan peralatan ini diharapkan dapat menunjang kegiatan ekstrakurikuler membatik di sekolah dan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi siswa untuk mengembangkan bakat dan minat mereka dalam seni tradisional ini. Kegiatan PKM ini menjadi wujud nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, di mana perguruan tinggi tidak hanya fokus pada pendidikan dan penelitian, tetapi juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat melalui kegiatan pengabdian. Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi langkah awal bagi SMP Swasta Adhyaksa Medan untuk mengembangkan potensi siswa dalam bidang seni batik etnis Melayu dan melestarikan warisan budaya daerah. (Humas Unimed/eo)