Skip links

Unimed Gelar Diklat Kebhinekaan Program PPG Prajabatan Gelombang I Tahun 2022/2023

Universitas Negeri Medan Menggelar kegiatan  Diklat Kebhinekaan Program PPG Prajabatan Gelombang I Universitas Negeri Medan Tahun 2022/2023, pada 20 – 22 Januari  2023 di Prime Plaza Hotel Kualanamu.

Kegiatan ini di hadiri oleh Wakil Rektor IV Prof. Manihar Situmorang M.Sc., Ph.D., dan di ikuti Instruktur PPG Prajabatan Gelombang I . Kegiatan ini menghadirkan 5 Narasumber yaitu :  Dr. Deny Setiawan, M.Si , Dr. Reh Bungana Br. PA, S.H.M.Hum, Arief Wahyudi, S.H.,M.H, Dr. Rahmad Husein, M.Ed.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka soal kerentanan akan tindakan intoleransi, sehingga perlu ada penguatan kembali terkait pemahaman akan konsep kebinekaan, sehingga diklat ini perlu dalam meningkatkan pemahaman toleransi dan menumbuhkan sikap toleran pada guru – guru PPG nantinya sebagai agen promosi tolerasi keninekaan.

Wakil Rektor IV Prof. Manihar Situmorang M.Sc., Ph.D.  dalam membuka acara menyampaikan  dengan adanya kegiatan ini dapat mengoptimalkan pengembangan dan pemahaman nilai Kebhinekaan.  guna pemberdayaan serta penguatan kesadaran dalam berbangsa dan bernegara kepada NKRI berdasarkan pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika.  Para anak didik perlu dibekali wawasan kebangsaan dan bela negara agar dikemudian hari mereka dapat menjadi generasi penerus bangsa yang dapat berperan serta dalam merawat NKRI. Agar anak didik memperoleh pengetahuan mengenai kebhinekaan maka guru terlebih dahulu harus diberikan pengetahuan mengenai hal tersebut” “Kita harus mengajak para guru  untuk meningkatkan nilai – nilai kebhinekaan. ujar Prof. Manihar.

Adapun manfaat yang diharapkan dari program kebinekaan ini bagi guru baik secara teoritis maupun praktisnya nanti ketika kembali ke Sekolah adalah Dapat memperkuat pemahaman guru baik secara konseptual maupun praktis akan terciptanya budaya toleransi yang didasarkan atas penghargaan akan nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai ajaran agama, nilai-nilai budaya atau local wisdom, dan praktik baik yang sudah dilakukan oleh penggerak pendidikan di Indonesia, Melalui pelatihan ini juga diharapkan dapat memberikan pengalaman kebinekaan yang diharapkan bisa diterapkan dan diperkuat juga dalam lingkup lingkungan pendidikan dimana kepala sekolah dan guru bertugas, sehingga budaya saling menghargai akan keragaman sebagai basis adanya sekolah yang aman dan nyaman bisa tercipta. Output pelatihan ini juga diukur dari kontribusi peserta program (kepala sekolah dan guru) dalam ikut aktif mempromosikan budaya toleran baik di lingkungan sekolah maupun kelas. (Humas Unimed/ms)